Masih dengan tips keamanan, Kali ini saya akan sharing
beberapa tips untuk membuat pagar, gerbang atau teralis rumah lebih aman dari
serangan maling. Pagar merupakan pembatas pertama yang menjaga rumah kita
dengan dunia luar. Pentingnya fungsi pagar ini karena banyak hal yang harus kita hindari dari dunia
luar agar tidak masuk ke rumah kita, seperti maling tentunya, pengamen,
peminta-minta, tukang minta sumbangan dan tamu tak di undang lainya. Selain
manusia, pagar juga dapat mencegah binatang peliharaan tetangga atau binatang
liar, angin yang membawa debu, bahkan air banjir juga dapat di tahan oleh pagar
yang di rancang dengan cukup baik.
Saat ini banyak rumah modern model cluster minimalis yang di
design tanpa pagar. Rumah model seperti ini biasa di jaga oleh satpam di
gerbang komplek/ cluster yang menjaga situasi keamanan. Memang ada enaknya
punya rumah tanpa pagar, anda tidak perlu keluar duit beli pagar dan merawat
pagar, tidak perlu buka tutup pagar setiap keluar rumah. Namun ada prinsip
penting dalam keamaan yang perlu di ingat: KEAMANAN
AKAN MENGORBANKAN KENYAMANAN, Jika anda ingin nyaman, silakan buat rumah
tanpa pagar, tapi keamanan anda akan berkurang, begitu juga sebaliknya.
Memperkerjakan satpam komplek atau satpam rumah pribadi memang akan membuat
nyaman dan aman, namun anda akan keluar uang yang mungkin lebih besar daripada
hanya membuat pagar.
Walaupun anda sudah mempunyai satpam di cluster atau di
kompleks, ada baiknya anda tidak menggantungkan 100% keamanan kepada satpam tersebut, karena bagaimanapun
mereka hanya manusia juga, dan bisa saja salah. Pernah kejadian ada maling di
suatu komplek dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner, mobil yang cukup mewah
dan tentu saja sang Satpam tidak tahu kalau itu maling, karena di kira tamu
salah satu penghuni komplek tersebut. Intinya, pagar rumah tetap di butuhkan
untuk menahan tamu tak di undang tersebut.
Oke sekarang kembali ke topik tentang pagar atau gerbang,
berikut Tips membuat pagar yang layak
dan semoga anti-maling.
1.
Tinggi
pagar
Agar aman, buat pagar setinggi mungkin tentu menjadi pilihan pertama, namun kita
harus memperhitungkan biaya dan juga estetika. Tinggi minimal pagar rumah yang
baik menurut penulis adalah setinggi orang dewasa rata-rata atau sekitar 170cm.
Jika lebih pendek dari itu, maka orang mudah melihat situasi kedalam
halaman/rumah. Hal ini sangat berbahaya, apalagi jika rumah anda sering kosong tidak ada orang. Pernah ada kejadian maling motor
yang melompat pagar rumah yang tingginya sekitar 1.2m dan tanpa merusak kunci
motor, motor di halaman tersebut diangkat dan di berikan ke temannya di luar
pagar yang sudah menunggu dengan sebuah mobil box. Motor yangs udah berpindah
tangan pun masuk dalam mobil box tersebut dan orang pun tidak ada tahu. Baik
kunci pagar dan kunci motor tidak ada yang rusak.
Foto.1: Pagar dalam foto diatas sudah tinggi ,
namun.. kok bentuknya seperti anak tangga? maling dengan mudah memanjat pagar
seperti menaiki anak tangga nanti :(
2.
Bahan Pagar
Bahan yang paling aman untuk membuat pagar rumah adalah
tembok atau batu bata, karena bahan tembok kuat, tidak tembus pandang, bisa
menahan air jika tinggal di daerah banjir, bisa mengurangi suara berisik jalan
raya. Namun sisi negatifnya, rumah anda akan di kira anti-sosial karena
membentuk 'benteng' dalam lingkungan sendiri. Alternatifnya adalah kombinasi
pagar tembok dan besi yang banyak dan umum di gunakan. Bahan pagar dari kayu
juga bagus untuk di lihat secara estetika, namun untuk memperoleh kayu yang
kuat di cuaca tropis panas - hujan dan anti-rayap tidaklah murah. Bahan kayu
juga paling mudah di jebol dibanding tembok atau besi dengan tebal yang sama.
Foto.2: Pagar tembok dan besi yang kokoh dan
terlihat bagus.
3.
Visibilitas/
Daya pandang.
Disini ada dua pendapat, ada yang berpendapat bahwa pagar
yang bisa di lihat sampai kedalam rumah adalah pagar yang aman, karena tetangga
sekitar dapat ikut mengawasi rumah kita jika ada maling yang masuk. Jika rumah
anda berada di kawasan dengan tetangga yang ramai saling menjaga, saling kenal satu sama lain dan cukup
akrab, maka pagar jenis tembus pandang/ transparan inilah yang paling
aman.
Foto. 3: Contoh rumah dengan pagar yang tembus
pandang, perhatikan bahwa kita bisa kepo ikutan melihat isi rumah jika pintu
depan terbuka.
Namun bila kawasan rumah anda adalah kawasan yang tertutup,
sepi dan tidak saling mengenal, maka lebih baik gunakan pagar yang tidak tembus
pandang. Hal ini bertujuan agar sang maling tidak bisa memantau kondisi rumah
anda.
Foto. 4: Contoh kreatif untuk membuat pagar yang
tidak tembus pandang, colorfull..!! :)
4.
Design
pagar
Design pagar juga menentukan tingkat keamanan sebuah pagar.
Pagar yang di design dengan banyak garis horinzontal seperti anak tangga (foto
1) , akan mudah di panjat oleh orang iseng. Contoh pada (foto 4) merupakan design
pagar yang baik, secara visual pagarnya indah di pandang. Secara visibilitas
pagarnya tidak tembus pandang, pencuri susah melihat kondisi dalam rumah.
Secara tinggi, juga sudah cukup tinggi, di tambah pagar yang rapat secara
vertikal dan ujung runcing menyulitkan untuk di panjat. Dan satu hal lagi,
pagar itu memiliki pintu kecil yang terpisah dari pintu besar (pintu mobil).
Hal ini sangat penting, karena dengan begitu kita bisa membuat kunci pintu
besar yang terpisah dengan pintu kecil. Jadi intinya, kunci/ gembok pintu besar
hanya bisa di buka dari dalam, dan tidak bisa dari luar. Jadi ketika pencuri
mau masuk, dari luat dia harus membuka pintu kecil dahulu, dan jika pencuri
membawa kendaran mobil/ motor, tidak akan bisa masuk pintu kecil (kita bisa
membuat halangan buat motor agar tidak bisa masuk pintu kecil), jadi pencuri
terpaksa harus kerja dobel berusaha buka kunci pintu besar atau membiarkan
kendaraan dan temannya menunggu di luar pagar. Hal seperti ini sangat di
hindari oleh pencuri, karena biasa mereka bekerja dengan batas waktu yang
sangat ketat, jadi mereka biasa akan mencari target lain yang lebih mudah. Dari
sisi penghuni design ini ada kekurangan, karena setiap akan pergi mengeluarkan
kendaraan, penghuni harus mengunci pintu besar dari dalam dan kemudian keluar
dari pintu kecil dan baru mengunci pintu kecil dari luar. Tapi ingat prinsip
awal di tulisan ini: Keamanan akan
mengorbankan kenyamanan.
Selamat Memilih!
Sumber: http://danangseven.blogspot.co.id