Masalah yang Dihadapi Penghuni Cluster dan Townhouse

0 Comments




Belakangan ini perumahan berkonsep cluster dan townhouse semakin diminati banyak orang. Alasannya karena mereka mendapatkan privasi yang lebih terjaga, jauh dari jalur lalu-lalang publik, dan aman bagi anak-anak bermain karena wilayahnya yang bersifat tertutup.

Sayangnya di balik semua keuntungan tadi, para penghuni cluster dan townhouse harus menghadapi sejumlah masalah seperti berikut ini.

Garasi Terbatas


Penghuni cluster dan townhouse tipe kecil hanya memiliki garasi yang terbatas. Hal ini membuat penghuni harus mengeluarkan dana lebih untuk menambah carport jika mereka memiliki lebih dari satu mobil.

Masalah lain akan muncul ketika lahan yang terbatas menghalangi mereka untuk memperbanyak carport. Solusinya adalah parkir di area fasilitas umum, namun hal ini dapat membuat area fasilitas umum menjadi penuh dan mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.
   

Kurang Privasi


Rumah di cluster dan townhouse tidak menggunakan pagar yang tinggi untuk mengitari rumahnya. Tidak adanya pagar tersebut membuat rumah yang satu dengan rumah lainnya terasa lebih terbuka dan membuat privasi masing-masing penghuni berkurang karena tetangga dapat melihat dengan mudah.
   

Jauh Dari Warung

Area cluster dan townhouse tidak menyediakan warung kecil seperti layaknya perumahan lainnya di Indonesia. Sehingga jika Anda membutuhkan sesuatu harus pergi agak jauh ke supermarket atau minimarket terdekat.
   

Terbatasnya Pedagang Keliling


Sistem keamanan cluster dan townhouse mengharuskan pengunjung melalui satu pintu yang dijaga oleh satpam. Tidak hanya pengunjung rumah, pedagang keliling pun akan dibatasi.

Pedagang keliling akan masuk jika mendapat permintaan penghuni seperti tukang sayur atau tukang sol sepatu. Itu pun pedagang akan diminta untuk meninggalkan kartu identitas. Tindakan ini akan meminimalisir kejahatan berkedok pedagang keliling.

Sumber: www.rumahku.com



0 comments:

Follow @desainterior