[TIPS] Membuat Design Pagar dan Gerbang Rumah agar Lebih Aman dari Pencuri.

0 Comments





Masih dengan tips keamanan, Kali ini saya akan sharing beberapa tips untuk membuat pagar, gerbang atau teralis rumah lebih aman dari serangan maling. Pagar merupakan pembatas pertama yang menjaga rumah kita dengan dunia luar. Pentingnya fungsi pagar ini karena banyak hal yang harus kita hindari dari dunia luar agar tidak masuk ke rumah kita, seperti maling tentunya, pengamen, peminta-minta, tukang minta sumbangan dan tamu tak di undang lainya. Selain manusia, pagar juga dapat mencegah binatang peliharaan tetangga atau binatang liar, angin yang membawa debu, bahkan air banjir juga dapat di tahan oleh pagar yang di rancang dengan cukup baik.

Saat ini banyak rumah modern model cluster minimalis yang di design tanpa pagar. Rumah model seperti ini biasa di jaga oleh satpam di gerbang komplek/ cluster yang menjaga situasi keamanan. Memang ada enaknya punya rumah tanpa pagar, anda tidak perlu keluar duit beli pagar dan merawat pagar, tidak perlu buka tutup pagar setiap keluar rumah. Namun ada prinsip penting dalam keamaan yang perlu di ingat: KEAMANAN AKAN MENGORBANKAN KENYAMANAN, Jika anda ingin nyaman, silakan buat rumah tanpa pagar, tapi keamanan anda akan berkurang, begitu juga sebaliknya. Memperkerjakan satpam komplek atau satpam rumah pribadi memang akan membuat nyaman dan aman, namun anda akan keluar uang yang mungkin lebih besar daripada hanya membuat pagar.

Walaupun anda sudah mempunyai satpam di cluster atau di kompleks, ada baiknya anda tidak menggantungkan 100% keamanan kepada satpam tersebut, karena bagaimanapun mereka hanya manusia juga, dan bisa saja salah. Pernah kejadian ada maling di suatu komplek dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner, mobil yang cukup mewah dan tentu saja sang Satpam tidak tahu kalau itu maling, karena di kira tamu salah satu penghuni komplek tersebut. Intinya, pagar rumah tetap di butuhkan untuk menahan tamu tak di undang tersebut.

Oke sekarang kembali ke topik tentang pagar atau gerbang, berikut Tips membuat pagar yang layak dan semoga anti-maling.

1.   Tinggi pagar

Agar aman, buat pagar setinggi mungkin  tentu menjadi pilihan pertama, namun kita harus memperhitungkan biaya dan juga estetika. Tinggi minimal pagar rumah yang baik menurut penulis adalah setinggi orang dewasa rata-rata atau sekitar 170cm. Jika lebih pendek dari itu, maka orang mudah melihat situasi kedalam halaman/rumah. Hal ini sangat berbahaya, apalagi jika rumah anda sering kosong tidak ada orang. Pernah ada kejadian maling motor yang melompat pagar rumah yang tingginya sekitar 1.2m dan tanpa merusak kunci motor, motor di halaman tersebut diangkat dan di berikan ke temannya di luar pagar yang sudah menunggu dengan sebuah mobil box. Motor yangs udah berpindah tangan pun masuk dalam mobil box tersebut dan orang pun tidak ada tahu. Baik kunci pagar dan kunci motor tidak ada yang rusak.

Foto.1: Pagar dalam foto diatas sudah tinggi , namun.. kok bentuknya seperti anak tangga? maling dengan mudah memanjat pagar seperti menaiki anak tangga nanti :(

2.   Bahan Pagar

Bahan yang paling aman untuk membuat pagar rumah adalah tembok atau batu bata, karena bahan tembok kuat, tidak tembus pandang, bisa menahan air jika tinggal di daerah banjir, bisa mengurangi suara berisik jalan raya. Namun sisi negatifnya, rumah anda akan di kira anti-sosial karena membentuk 'benteng' dalam lingkungan sendiri. Alternatifnya adalah kombinasi pagar tembok dan besi yang banyak dan umum di gunakan. Bahan pagar dari kayu juga bagus untuk di lihat secara estetika, namun untuk memperoleh kayu yang kuat di cuaca tropis panas - hujan dan anti-rayap tidaklah murah. Bahan kayu juga paling mudah di jebol dibanding tembok atau besi dengan tebal yang sama.

Foto.2: Pagar tembok dan besi yang kokoh dan terlihat bagus.

3.   Visibilitas/ Daya pandang.

Disini ada dua pendapat, ada yang berpendapat bahwa pagar yang bisa di lihat sampai kedalam rumah adalah pagar yang aman, karena tetangga sekitar dapat ikut mengawasi rumah kita jika ada maling yang masuk. Jika rumah anda berada di kawasan dengan tetangga yang ramai saling menjaga, saling kenal satu sama lain dan cukup akrab, maka pagar jenis tembus pandang/ transparan inilah yang paling aman.

Foto. 3: Contoh rumah dengan pagar yang tembus pandang, perhatikan bahwa kita bisa kepo ikutan melihat isi rumah jika pintu depan terbuka. 

Namun bila kawasan rumah anda adalah kawasan yang tertutup, sepi dan tidak saling mengenal, maka lebih baik gunakan pagar yang tidak tembus pandang. Hal ini bertujuan agar sang maling tidak bisa memantau kondisi rumah anda.

Foto. 4: Contoh kreatif untuk membuat pagar yang tidak tembus pandang, colorfull..!! :)

4.   Design pagar

Design pagar juga menentukan tingkat keamanan sebuah pagar. Pagar yang di design dengan banyak garis horinzontal seperti anak tangga (foto 1) , akan mudah di panjat oleh orang iseng. Contoh pada (foto 4) merupakan design pagar yang baik, secara visual pagarnya indah di pandang. Secara visibilitas pagarnya tidak tembus pandang, pencuri susah melihat kondisi dalam rumah. Secara tinggi, juga sudah cukup tinggi, di tambah pagar yang rapat secara vertikal dan ujung runcing menyulitkan untuk di panjat. Dan satu hal lagi, pagar itu memiliki pintu kecil yang terpisah dari pintu besar (pintu mobil). Hal ini sangat penting, karena dengan begitu kita bisa membuat kunci pintu besar yang terpisah dengan pintu kecil. Jadi intinya, kunci/ gembok pintu besar hanya bisa di buka dari dalam, dan tidak bisa dari luar. Jadi ketika pencuri mau masuk, dari luat dia harus membuka pintu kecil dahulu, dan jika pencuri membawa kendaran mobil/ motor, tidak akan bisa masuk pintu kecil (kita bisa membuat halangan buat motor agar tidak bisa masuk pintu kecil), jadi pencuri terpaksa harus kerja dobel berusaha buka kunci pintu besar atau membiarkan kendaraan dan temannya menunggu di luar pagar. Hal seperti ini sangat di hindari oleh pencuri, karena biasa mereka bekerja dengan batas waktu yang sangat ketat, jadi mereka biasa akan mencari target lain yang lebih mudah. Dari sisi penghuni design ini ada kekurangan, karena setiap akan pergi mengeluarkan kendaraan, penghuni harus mengunci pintu besar dari dalam dan kemudian keluar dari pintu kecil dan baru mengunci pintu kecil dari luar. Tapi ingat prinsip awal di tulisan ini: Keamanan akan mengorbankan kenyamanan.

Selamat Memilih!

Sumber: http://danangseven.blogspot.co.id

0 comments:

Follow @desainterior